GALALISAN.COM--Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengungkapkan bahwa penyakit gagal ginjal akut pada anak tidak ada kaitannya dengan vaksinasi maupun infeksi COVID-19.
''Sampai saat ini kejadian gagal ginjal akut tidak ada kaitannya dengan vaksin Covid 19 maupun infeksi COVID-19,'' kata dr. M Syahril, Juru Bicara Kementerian Kesehatan pada Selasa (18/10).
dr Syahril juga menyebutkan hingga kini masih terus dilakukan pemeriksaan laboratorium dan penyebab pasti gagal ginjal akut pada anak, meski begitu upaya penelusuran kasus gagal ginjal akut terus dilakukan Kemenkes dengan menggandeng para ahli epidemiologi, Badan POM, IDAI, dan Puslabfor.
Baca Juga: Ini Tata Laksanana Penanganan Gagal Ginjal Akut Pada Anak yang Diterbitkan Kemenkes
Penyelidikan epidemologi dilakukan dengan melakukan pengawasan dan pemeriksaan untuk mengetahui infeksi-infeksi yang menjadi penyebab gagal ginjal akut pada anak. Pemeriksaan mencakup swab tenggorokan, swab anus, pemeriksaan darah dan kemungkinan intoksifikasi.
''Saat ini Kemenkes bersama tim tengah melakukan penyelidikan epidemologi kepada masyarakat, tim akan menanyakan berbagai jenis obat-obatan yang dikonsumsi maupun penyakit yang pernah di derita 10 hari sebelum masuk RS/sakit. Harapannya hasilnya bisa segera kami dapatkan sebagai informasi untuk penanganan selanjutnya,'' ujar dr. Syahril dikutip galalisan.com dari website resmi Kemenkes, Kemkes.co.id.
Sembari menunggu hasil investigasi lanjutan, dr. Syahril menyebutkan telah meminta fasilitas pelayanan kesehatan untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap merebaknya gagal ginjal pada anak dengan aktif melaporkan setiap kasus yang mengarah pada gagal ginjal akut pada anak.
Baca Juga: Kasus Gagal Ginjal Akut Anak Semakin Meningkat, Orang Tua Dihimbau Lakukan Ini !
Lebih lanjut, sebagai bentuk kewaspadaan dini, Kemenkes meminta masyarakat terutama orang tua yang memiliki anak usia 0-18 tahun untuk aktif melakukan pemantauan umum dan gejala yang mengarah kepada gagal ginjal akut seperti penurunan volume urine yang dikeluarkan, demam selama 14 hari, gejala ISPA, dan gejala infeksi saluran cerna.
"'Gagal ginjal akut pada anak ini memiliki gejala yang khas yakni penurunan volume urin secara tiba-tiba. Bila anak mengalami gejala tersebut, sebaiknya segera dibawa ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat untuk pemeriksaan dan penanganan lebih lanjut,'' imbau dr. Syahril.
Selanjutnya, belajar dari kasus yang terjadi di Gambia, Kemenkes juga mengimbau masyarakat untuk menggunakan obat dengan baik dan benar sesuai dengan resep dokter maupun informasi yang tertera di kemasan obat.
Baca Juga: Mengharukan, 77 Geng Motor Menangis dan Sujud Dihadapan Orang Tuanya
Berikut adalah beberapa langkah sederhana yang bisa masyarakat lakukan untuk memastikan konsumsi obat dengan benar dan aman bagi tubuh :
1. Gunakan obat sesuai aturan pakai
2. Jangan konsumsi obat melebihi dosis yang ditentukan
Artikel Terkait
Ternyata Menduduki Dompet Berisiko Buruk Pada Kesehatan, Ini Dampaknya !
Manfaat Jintan Putih untuk Kesehatan, Begini cara Konsumsinya
5 Manfaat Dengar Lagu Sedih bagi Kesehatan Mental, Ternyata Baik loh! Nomor 5 Paling Pas
Produk Kecantikan Khya Terbukti Jaga Kesehatan Kulit. Intip Kelebihannya!
Kasus Gagal Ginjal Akut Anak Semakin Meningkat, Orang Tua Dihimbau Lakukan Ini !
Ini Tata Laksanana Penanganan Gagal Ginjal Akut Pada Anak yang Diterbitkan Kemenkes